Boros adalah perbuatan
yang berlebihan, termasuk dalam hal berkonsumsi.Boros atau berlebihan dalam
berkonsumsi dalam terminologi bahasa arab disebut "israf". Israf merupakan
kata dalam bahasa Arab yang secara terminologi berarti kesalahan (khata`u),
kelalaian (ghaflu) dan ketidaktahuan (jahlu).
Ketika kata israf
digunakan dalam konteks konsumsi berarti menghindari konsumsi dengan kesalahan, kelalaian dan dengan
ketidaktahuan. Penggunaan kata Israf
dalam konsumsi dapat dijumpai dalam beberapa ayat Al-Quran seperti dalam Surat Al A'raf
ayat 31:
يَـٰبَنِىۤ
ءَادَمَ خُذُواْ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وكُلُواْ وَٱشْرَبُواْ وَلاَ تُسْرِفُوۤاْ
إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ.
Hai
anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan
minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan.
Setidaknya, israf mempunyai kriteria
sebagai berikut:
1. konsumsi akan barang haram;
2. konsumsi yang melebihi batas;
3. konsumsi yang tidak untuk ketaatan pada
Allah;
4. konsumsi yang tidak mendatangkan manfaat.
Boros terjadi
karena manusia cenderung menuruti keinginan dan bukan mencukupi kebutuhan.
Keinginan bersumber dari hawa nafsu yang tidak jelas ukurannya sedangkan
kebutuhan bersumber dari fitrah manusia yang jelas ukurannya. Bedakan antara
keinginan dan kebutuhan, kembalilah pada tujuan hidup menurut agama. Kebutuhan
adalah turunan dari tujuan hidup. Jangan sampai terjebak memuja keinginan
hingga timbul derita tak berkesudahan seperti terjerat utang yang tak bertepi.
Akhir kata, cukupi kebutuhan, kendalikan keinginan, niscaya kebahagiaan hidup
mudah dinikmati.
Bener banget pak, bagai tertampar muka ini baca artikel ini. Subhanallah... Maha suci Allah, mohon perlindungan dari keburukan. Sangat mencerahkan dan semoga selalu jadi pengingat akan tujuan hidup ini.
BalasHapusamiin, terima kasih Pak Nuryadi
BalasHapuswotray
BalasHapus